Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan program kerja unggulan berupa pelatihan pembuatan pakan amoniasi jerami di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah kekurangan pakan ternak sapi yang kerap terjadi saat musim kemarau, di mana ketersediaan rumput menurun drastis, sementara desa ini mengalami surplus jerami pada saat panen.
Pelatihan ini dilakukan oleh Restu Wijaya, seorang mahasiswa dari jurusan S-1 Peternakan UNDIP, yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai teknologi pakan ternak. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Jatisari menjadi target utama pelatihan ini, mengingat mereka adalah pihak yang paling terdampak oleh fluktuasi ketersediaan pakan ternak.
Amoniasi Jerami sebagai Solusi Pakan di Musim Kemarau
Silase jerami merupakan salah satu solusi yang efektif untuk mengatasi masalah kekurangan pakan ternak, terutama di musim kemarau. Dengan teknologi amoniasi, jerami yang berlimpah saat panen dapat diawetkan dan digunakan sebagai pakan ternak yang berkualitas tinggi. Dalam pelatihan ini, Restu Wijaya memberikan panduan langkah demi langkah kepada para anggota Gapoktan mengenai cara membuat amoniasi jerami, mulai dari proses fermentasi hingga penyimpanan yang benar.
Restu juga menjelaskan keuntungan dari penggunaan amoniasi jerami, termasuk kemampuannya untuk mempertahankan nutrisi dalam jangka waktu yang lama, serta meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya lokal yang sebelumnya kurang dimanfaatkan.
Tanggapan Positif dari Petani
Pelatihan ini mendapatkan sambutan yang sangat positif dari para anggota Gapoktan dan masyarakat Desa Jatisari. Mereka melihat bahwa teknologi amoniasi jerami ini sangat aplikatif dan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ketersediaan pakan ternak, terutama pada musim-musim kritis seperti kemarau.
Salah satu anggota Gapoktan menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi mereka. “Kami sering mengalami kesulitan mencari pakan untuk sapi saat musim kemarau. Dengan adanya pelatihan ini, kami jadi tahu bahwa jerami yang melimpah saat panen bisa diolah menjadi pakan yang tahan lama dan bergizi,” ungkapnya.
Kepala Desa Jatisari juga menyampaikan apresiasinya terhadap program KKN UNDIP ini, seraya berharap agar teknologi yang telah diajarkan dapat diterapkan secara luas oleh para petani di desanya.
Program KKN ini tidak hanya memperkenalkan teknologi baru kepada masyarakat, tetapi juga memberikan solusi nyata untuk masalah yang dihadapi oleh para petani di Desa Jatisari. Dengan keberhasilan pelatihan amoniasi jerami ini, diharapkan Desa Jatisari dapat lebih mandiri dalam mengelola sumber daya lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani ternak mereka.
Komentar Terbaru